Di tulis Oleh:Alinoka Senin, 08 Februari 2016

Hari ini  tepatnya pada 9/02/2016..
Aku menulis rasa rinduku pada istriku yang bawel dan cerewet.. :)
Aku rindukan akan gurauan canda tawamu yang penuh dengan senyuman.
Aku teringat dimana kita terucap janji janji di lisan kita,
" Di saat aku sedang tak sadar maka sadarkanlah aku, di saat aku lupa , ingatkanlah aku, di saat aku marah panas maka redupkanlah aku dg kasih sayangmu,:
Entah mengapa aku merasakan rindu yang begitu berat, dan aku hanya bisa merasakan dari jauhnya jarak saat ini,
Sebelunya yang ada dalam pikiranku hanya pergi, dan pergi, dari dunia ini,
Sempat aku putus asa dalam hidup ini, tapi engkau (istriku) selalu , mengingatkan aku, bahwa seorang suami harus bertanggung jawab pada istrinya menafkahi istrinya.
Sekejap muncul dalam pikiranku, "iya saya memang harus bertanggung jawab sama istri"
Pikiran itu selalu muncul dalam pikiranku, aku mulai semangat bekerja apa adanya,
Menjadi penjual nasi sederhana bersama istriku, aku sangat bahagia , aku merasa senang bisa bersama istriku, meski bukan keuntungan yamg di dapat , tapi malah kerugian ,, hehee
Disitu saya berpikir positif, yang penting istriku tetap ada bersamaku, dan tetap bersama, yang ada dalam hatiku asalkan aku bisa me, buatnya tersenyum riang aku merasa bahwa aku adalah suami yang baik, bisa  membuat istriku tersenyum .janji suka dan duka antara aku dan istrikulah yang membuat aku bisa melakukan segalanya, aakan selalu melindungi istriku dengan nyawaku..
Segenap kekuatan jiwa dan ragaku,
Tapi entah kenapa semenjak Permasalahan yang timbul menyusup dalam mahligai rumah tangga ,Istriku mulai berbeda tujuan denganku, aku merasa terasingkan dalam hidupku, dan aku merasa sendiri aku merasa, bahwa istriku mulai berbeda, mulai tidak paham akan diriku, tapi aku sadar bahwa yang seharusnya ,mengalah itu adalah aku ( suami) mengalah untuk istri,
Dan semenjak permasalahan yang timbul dalam rumah tangga saya,
Semenjak sodara perempuan istriku MEMFITNAH SAYA semua keadaan di sekitar keluargaku menjadi berbeda, dari mulai tetangga, mertua, ponakan, kaka ipar, semuuua mulai berbeda, tak seperti hari hari biasa,
Disitu saya berpikir biasa saja dan saya hanya diamkan, tapi setelah saya melihat sodara perempuanku muali girang melihat perselisihan antara aku dan istriku aku mulai muak dan benci , seperti tiada kata maaf untuknya.
Saya selalu diam dan diam, saya hanya menganggap masalah itu sekedar ujian dalam hidup saya, karna saya yakin allah swt tidak akan memberikan coba bagi hambanya yang tidak bisa melaluinya..
Disitu ada beberapa pilahan untuk yang di lalui..
1. Masih langgeng sama istri,
2. Menemukan jati diri
3. Bertahan dan tetap bertahan hingga menunjukan hasil yg mulia.
Tapi jika itu semua kebalikanya...saya juga harus bersiap menata hati saya..
Untuk bertahan atau mengakhiri..
Tapi aku selalu berdo, a agar aku bisa sehidup semati dg istriku.
Maaf kan aku , jika aku belum bisa menjadi imam rumah tangga yamg baik,
Pesanku untuk istriku tercinta..
Tetaplah semangat dengan Tujuanmu..
Dan belajarlah terbuka Untuk kejujuran.
Dan belajarlah memahami sipat seseorang yang mencintaimu menujukan rasa kasih sayang untukmu rela mempertaruhkanya untukmu..
Agar engkau (istriku ) bahagia dan tak tersiksa..
Salam papah KANGEN MAMAH.
#By_Solihin
Its. kank alinoka




Post by: Alinoka
jam. 17.47 Senin, 08 Februari 2016
1. Nama : Alinoka
2. Alamat: Banjar Patroman
3. No Telphone: Klik di sini
4. Respon: Komentar
5. Menu: Artikel ini